Journal Review #4: Faktor-faktor yang mempengaruhi adopsi blockchain dalam praktik manajemen rantai pasokan: Sebuah studi berdasarkan industri minyak
Penelitian ini mencoba untuk mengisi kesenjangan dengan mengusulkan framework untuk jaringan Supply chain yang kompleks. Penelitian ini mengidentifikasi praktik SCM Industri Perminyakan di Pakistan. Penelitian ini juga menganalisis dampak dari praktik-praktik ini terhadap kinerja Operasional.
Penelitian ini membantu memahami
- Hubungan antara praktik SCM dengan fitur blockchain,
- Bagaimana fitur blockchain membantu menginkatkan praktik SCM dan pada akhirnya meningkatkan kinerja Operasional.
Oil Supply Chain
Minyak adalah salah satu bahan baku paling penting di dunia, telah dianggap sebagai sumber energi yang paling menonjol sejak pertengahan 1950-an, dan merupakan salah satu bagian paling penting dari ekonomi dunia.
Rantai pasokan minyak memiliki struktur kompleks yang mirip dengan yang bergerak cepat mengkonsumsi barang (Ahmad et al., 2017; Saad et al., 2018).
Kerangka konseptual yang digambarkan dalam menunjukkan efek praktik SCM pada kinerja operasional dan mengeksplorasi hubungan fitur Blockchain dengan praktik SCM.
Hasil yang diperoleh dari menerapkan BPR ke Supply Chain dan Manfaat yang diperoleh setelah bagi praktik SCM terhadap kinerja operasional:
- Reduce Lead time
- Flexibility
- Forecasting
- Cost-saving
- Resource Planning
- Reduced Inventory
Kesimpulan:
Makalah ini mengusulkan framework untuk adopsi Blockchain ke dalam manajemen rantai pasokan melalui praktik SCM untuk meningkatkan integrasi di antara semua fungsi rantai pasokan yang mengarah pada peningkatan kinerja operasional. Penelitian ini memberikan bukti yang menunjukkan praktik SCM memiliki dampak positif dan signifikan pada operational performance industri minyak Pakistan.
Selain itu penelitian ini berkontribusi untuk membangun hubungan antara fitur Blockchain (berbagi informasi real-time, keamanan cyber, transparency, transaksi aman, keandalan, keterlacakan, dan visibilitas) dan praktik SCM (kemitraan erat dengan pemasok, menutup sebagian- nership dengan pelanggan, tepat pada waktunya (JIT), perencanaan strategis, outsourcing, e-procurement, logistik pihak ketiga, subkontrak, dan banyak pemasok) untuk meningkatkan integrasi.